Macam Jenis Struktur Penggajian

Secara umum, dikenal dua tipe struktur penggajian (pay structures) yaitu penggajian berbasis pekerjaan (job based pay) dan penggajian berbasis orang ( person based pay). Kedua jenis struktur penggajian tersebut merupakan dua kubu ekstrim, dengan segala kelebihan dan keterbatasannya. Untuk memperjelas, baca terlebih dahulu Perencanaan Struktur Penggajian. Meskipun demikian, keduanya merupakan gaji dan upah untuk balas jasa yang diterima karyawan atas pekerjaan yang dilakukannya.

Job Based Pay VS Person Based Pay

Berikut pengertian dan perbedaan signifikan antara struktur job based pay dengan person based pay.

Job Based Pay Structures

Pengertian Struktur gaji berbasis pekerjaan (Job based pay) adalah struktur pembayaran gaji yang dibangun berdasarkan faktor kompensasi yang ditentukan oleh pekerjaan. Dengan kata lain, gaji untuk pekerjaan ditentukan oleh tanggung jawab berdasarkan jabatan atau posisi yang ditugaskan kepada mereka, dan tidak bergantung pada keahlian yang dimiliki dan terkadang oleh kondisi kerjanya.

Job based pay structure lebih cocok digunakan untuk organisasi berskala besar yang membutuhkan keseimbangan atau kesetaraan dan banyak digunakan oleh perusahaan besar pada saat ini. Selain itu, urutan hierarkis dari struktur pekerjaan menciptakan beberapa jalur karir dan memungkinkan untuk melakukan promosi jabatan.

Namun, struktur gaji berbasis pekerjaan ini kurang sesuai dengan struktur berbasis tim dan insentif serta tidak memberi penghargaan kepada karyawan secara langsung atas pengetahuan, kemampuan, dan kompetensi yang dimiliki. Beberapa sistem evaluasi pekerjaan mengambil jalan pintas dengan menggunakan seperangkat faktor kompensasi atau menetapkan struktur gaji dengan menggunakan klasifikasi pekerjaan.

Person Based Pay Structures

Pengertian Struktur gaji berbasis orang (person-based pay) adalah struktur pembayaran gaji yang dibangun berdasarkan tingkat kompetensi yang dimiliki oleh seorang pekerja dengan pekerjaannya. Dengan kata lain, gaji untuk pekerjaan ditentukan oleh seluruh keahlian (atau kompetensi) yang dimilikinya dan tidak bergantung kepada apakah seluruh keahlian atau kompetensi itu digunakan di jabatannya atau hanya sebagian saja.

Person based pay dapat dipecah menjadi dua jenis yaitu skill-based pay dan competences-based pay, menghubungkan pay structures dengan tingkat kompetensi yang dimiliki oleh seorang pekerja dengan pekerjaannya. Sebagai pelengkap struktur penggajian, golongan gaji dan dan rentang gaji pun dibuat.

Namun, seperti struktur berbasis pekerjaan, mengembangkan struktur gaji berbasis seseorang juga membutuhkan pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab pekerjaan dalam bisnis. Demikian pula perkembangan struktur memerlukan analisis pekerjaan dan deskripsi pekerjaan. Perbedaannya adalah mengkompensasikan pekerjaan incumbent (orang) dalam hal pengetahuan, kompetensi dan keterampilannya. Dengan demikian struktur ini disebut struktur gaji berbasis kompetensi, struktur gaji berbasis keterampilan atau struktur membayar berdasarkan pengetahuan.

Struktur gaji berbasis orang (individu) cocok digunakan ketika sebuah organisasi bisa mengidentifikasi secara jelas kualifikasi individu yang dibutuhkan. Contohnya, organisasi yang terdiri dari para spesialis.

Beberapa perbedaan signifikan antara job based pay dan person based pay

Item

Job-Based Person-Based
Skill-Based

Competency-Based

Struktur Penggajian Berdasarkan jabatan yang dipegang Berdasarkan keahlian yang disertifikasi Berdasarkan kompetensi yang dibangun
Kenaikan Gaji Promosi Penambahan keahlian Pengembangan kompetensi
Fokus Manager
  • Mengatur pekerja untuk bekerja.
  • Promosi dan penempatan.
  • Mengontrol biaya pembayaran kenaikan jabatan dan anggaran
  • Memanfaatkan keahlian secara efisien.
  • Menyediakan training.
  • Mengontrol biaya training, sertifikasi, dan penugasan.
  • Memastikan kompetensi menambah nilai.
  • Menyiapkan kompetensi membangun peluang.
  • Mengontrol biaya sertifikasi dan penugasan.
Fokus Pekerja Mencari promosi untuk kenaikan gaji. Mencari keahlian Mencari kompetensi.
Keuntungan
  • Ekspektasi jelas. “Sense of progress”.
  • Gaji berdasarkan nilai dari jabatan yang dipegang.
  • Internal equity.
  • Sistem lebih sederhana
  • Continuous learning.
  • Flexibility / lebih bebas.
  • Mengurangi tenaga kerja.
  • Memotivasi untuk “menjual” diri.
  • Continuous learning.
  • Flexibility / lebih bebas.
  • Mutasi lateral.
  • Memotivasi untuk “menjual” diri.
Keterbatasan
  • Potensi birokrasi
  • Potensi tidak flexible
  • Menekankan senioritas
  • Potensi birokrasi.
  • Memerlukan kontrol biaya yang kuat terutama untuk training.
  • Rata-rata gaji pekerja akan lebih tinggi.
  • Sistem lebih kompleks
  • Potensi birokrasi.
  • Memerlukan kontrol biaya yang kuat.
  • Rata-rata gaji pekerja akan lebih tinggi.
  • Sistem lebih kompleks.

Satu hal yang perlu dipahami, penerapan struktur penggajian (pay structure) harus disesuaikan dengan strategi bisnis dan tata nilai organisasi, rancang bangun organisasi atau work flow serta concern pembinaan pekerja. Pay structures yang diterima dengan baik oleh para stakeholders-nya (perusahaan dan pekerja) akan meningkatkan kepuasan atas penggajian, keinginan untuk mencari dan menerima promosi bagi tugas dan tanggung jawab yang lebih besar, serta upaya untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi.

 

Macam Jenis Struktur Penggajian – Lentera Bisnis

Recommended For You

About the Author: Lentera Bisnis

Wiraswata bebas yang nggak mau terikat ikut berbagi informasi pengetahuan bisnis berdasarkan pengalaman dan dari sumber terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *