ESG training mungkin masih asing bagi sebagian besar di antara kita. Wajar, karena ESG bukanlah hal yang umum, kebanyakan hanya diketahui dan dipahami oleh mereka yang berkecimpung di bidang tertentu saja. Karena itu mari kita mengenal ESG training, sekedar untuk pengetahuan, atau mungkin suatu saat membutuhkannya.
Environmental Social Governance (ESG)
ESG adalah singkatan dari Environmental Social Governance. Juga dikenal dengan istilah lain yang artinya sama yaitu Co-Shared Value (CSV), Environmental Social and Corporate Governance (ESCG), dan Responsible Business Conduct (RBC).
ESG ini sangat penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Praktek ESG yang baik pada sebuah perusahaan akan meningkatkan manajemen resiko terkait komunitas, bisnis, dan lingkungan. Dari sisi profi juga menguntungkan karena bisa meningkatkan reputasi, hubungan antar stakeholder, dan menurunkan biaya perusahaan.
ESG training biasanya bertujuan untuk menjelaskan dengan gamblang apa itu ESG. Dan mengapa ESG penting bagi perusahaan. Lebih lanjut juga diajarkan bagaimana perusahaan bisa mengimplementasikan dan mengintegrasikan ESG di manajemennya. Selain itu diajarkan bagaimana cara mengukur atau mengevaluasi keefektifan performa ESG pada perusahaan.
Namun ESG training tidak untuk ditujukan dan dilatihkan pada semua karyawan di perusahaan. Hanya orang-orang perusahaan di level tertentu saja yang dilatih dengan ESG.
Makanya biasanya ESG training ditujukan misalnya untuk eksekutif kelas C (C Suite). Yang ingin menjadikan keberlanjutan di berbagai lini bisnis sebagai kelebihan agar perusahaan bisa berkompetisi lebih baik. Sehingga perusahaan mempunyai pertumbuhan yang bagus.
Pegawai level manajer baik yang masih menengah maupun manajer senior juga perlu dilatih ESG. Tujuannya juga untuk mencapai keberlanjutan bisnis perusahaan. Setelah dilatih diharapkan level manajer akan bisa menelurkan berbagai solusi inovatif untuk perusahaan sekaligus menjadi leader yang semakin baik.
Ternyata bukan hanya perusahaan yang butuh ESG. Namun konsultan juga, misalnya konsultan bisnis. Setelah mempelajari ESG mereka akan bisa memberikan klien mereka solusi berkelanjutan atas berbagai masalah di perusahaan klien.
Sesuai dengan namanya ESG ini fokus pada tiga faktor. Yaitu environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (governasi atau tata kelola).
Menariknya ESG ini juga digunakan para investor sebagai bahan pertimbangan sebelum berinvestasi. Investor akan melihat apakah sebuah perusahaan menerapkan ESG dengan baik atau tidak.
Pada faktor lingkungan, investor akan melihat apakah perusahaan beroperasinya sudah ramah lingkungan atau tidak. Karena selain merusak lingkungan yang berharga bagi kehidupan, profit juga terpengaruh. Jika perusahaan tidak ramah lingkungan mungkin bisa jadi produk yang dihasilkan kurang aman, atau ada peluang untuk bermasalah dengan masyarakat atau pemerintah.
Pada faktor sosial, investor akan menilai apakah sebuah perusahaan hubungan kerjanya baik. Yaitu hubungan kerja dengan karyawan, pelanggan, supplier, masyarakat, dan lainnya. Jika hubungan kerja buruk, perusahaan bisa jadi akan sering bermasalah, yang akan mengganggu produksi dan profit.
Pada faktor tata kelola, investor akan melihat apakah perusahaan mempunya prinsip dan struktur tata kelola yang baik. Dan apakah perusahaan juga menerapkan tata kelola tersebut dengan baik. Tata kelola ini misalnya bisa dilihat dari struktur organisasi perusahaan, sistem audit, dan sebagainya.
Mengenal ESG Training, Apa dan Untuk Siapa