8 Alasan Untuk Melakukan Resign Kerja

Resign (bahasa Inggris) jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti mengundurkan diri (berhenti). Dengan demikian pengertian resign kerja adalah mengundurkan diri atau berhenti dari tempat bekerja yang sekarang. Umumnya resign kerja disebabkan ingin pindah kerja ke tempat yang lain. Namun, ketika memutuskan untuk pindah dari pekerjaan yang sekarang, pastikan memiliki alasan yang tepat.

Alasan Melakukan Resign Kerja

Jika salah satu uraian di bawah ini ‘nyambung’ pada keadaan Anda sekarang, bisa jadi ini saatnya bagi Anda mempertimbangkan untuk resign. Berikut sejumlah contoh alasan orang melakukan resign kerja.

1. PASSION HILANG

Saat Anda tak lagi memiliki semangat pada pekerjaan, ini berarti Anda telah kehilangan passion. Padahal, passion sangat berpengaruh terhadap karier.

Sama halnya dengan bentuk hubungan lain, saat tujuan bekerja lenyap, karier pun tak lagi berarti dalam hidup Anda. Tanpa passion, bangun pukul 05.00 pagi dan berangkat ke kantor pukul 06.00 pagi, lalu berjibaku dengan kemacetan akan terasa sangat menyiksa. Padahal, kebahagiaan merupakan kunci supaya Anda mampu bekerja maksimal. Jika passion tak muncul lagi, barangkali inilah saatnya Anda memilih pindah kerja.

2. BEDA TUJUAN

Karyawan yang betah di pekerjaan tidak melulu karena penghasilan atau gaji. Seringkali kebijakan manajemen yang tak sesuai menjadi pertimbangan.

Akibatnya, beberapa di antara mereka ada yang tetap bertahan sambil mencoba mencari penghasilan tambahan. Tak sedikit pula karyawan yang mencari aktivitas atau pekerjaan lain yang mampu mengakomodasi tujuan mereka.

3. TAK DIANGGAP

Bagaimana Anda bisa tetap termotivasi jika kemampuan tak lagi dihargai? Saat atasan tak lagi memercayai potensi Anda dan tidak memberi kesempatan peningkatan karier, rasanya tak ada satu pun karyawan yang bakal loyal pada pekerjaannya. Andaikan Anda tak punya pilihan lain selain bertahan, berikan penghargaan kepada diri sendiri dengan mengukur potensi dan kemampuan Anda.

4. TIDAK BERKEMBANG

Jika Anda merasa bosan, tidak puas, dan merasa tak bisa menyalurkan kemampuan di kantor, ada baiknya Anda menilai kembali karier Anda.

Misalnya, apakah Anda berada di zona nyaman yang malah menghalangi Anda berkembang? Apakah Anda membutuhkan tantangan yang lebih sulit? Jika ya, sudah saatnya Anda menyebarkan kembali curiculum vitae.

5. TIDAK ADA SOLUSI

Jika Anda merasa tak mampu menghadapi tantangan kerja, apakah atasan serta manajemen menawarkan beragam solusi untuk mendongkrak kinerja Anda? Bila mereka malah lebih berkutat pada kinerja Anda yang turun, tanpa melihat alasan yang mendasarinya, sebaiknya segera berkemas dan pindah kantor saja. Jika tidak, jangan berharap karier bakal berkembang.

6. TAK PROFESIONAL

Jika tidak ada transparansi dalam hal promosi dan penempatan orang, lama-kelamaan akan memengaruhi performa dan kemampuan karyawan. Pasalnya, para pekerja menjadi resah dan bertanya-tanya tentang masa depan karier mereka di perusahaan tersebut. Jadi, jika Anda menjadi bagian dari sebuah organisasi yang penuh dengan permasalahan seperti di atas, rasanya tak salah untuk berpikir ulang tentang masa depan di perusahaan tersebut.

7. SUBYEKTIF

Penghargaan atau reward semestinya bersifat kualitatif dan kuantitatif. Artinya, terukur sesuai standar, bukan semata emosional atau berdasarkan, subyektivitas. “Rasanya kok kamu kurang maksimal pada semester ini.” Jika Anda mengalami hal ini berulang kali, saatnya Anda angkat kaki dan pindah ke perusahaan atau bidang kerja yang lain.

8. TIDAK SESUAI PANGGILAN

Banyak perusahaan yang tidak rnembiarkan karyawannya bekerja sesuai kemampuan. Padahal, bekerja sesuai panggilan jiwa ini menyurnbang penuh kinerja maksimal karyawan. “Pengebirian” semacam ini akhirnya akan membuat karyawan tak lagi berpikir, bertindak, dan berinovasi sesuai kemampuan dan panggilan jiwa mereka.

Akibatnya, perusahaan terancam kehilangan para karyawan berbakat yang bekerja penuh passion dan semangat. Bagaimana tidak kabur jika seorang karyawan marketing yang sangat kreatif dan menikmati pekerjaannya mendadak dipindahkan ke bagian administrasi yang kaku? Nah, bila Anda merasa tugas tidak sesuai “panggilan jiwa” dan tak ada solusi dari manajemen, saatnya berpikir untuk pindah pekerjaan.

 

 

Recommended For You

About the Author: Lentera Bisnis

Wiraswata bebas yang nggak mau terikat ikut berbagi informasi pengetahuan bisnis berdasarkan pengalaman dan dari sumber terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *