Pendidikan Vokasi Solusi Tantangan Dunia Kerja

Pendidikan vokasi merupakan sistem pendidikan praktis yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan keahlian terapan, beradaptasi pada bidang pekerjaan tertentu serta dapat menciptakan peluang kerja.

Melalui pendidikan vokasi diharapkan peserta didik siap menjawab tantangan dunia kerja ke depan untuk menjadi tenaga-tenaga terampil dan profesional sekaligus menghadapi persaingan bebas masyarakat ekonomi Asean maupun dunia.

Pendidikan vokasi menganut sistem terbuka dan multimakna yang berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak, dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup life skill. Di samping itu, pendidikan vokasi berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja.

Dalam beberapa tahun terakhir terlihat pendidikan vokasi yang dimulai dari dari SMK hingga Politeknik mulai naik daun. Mereka banyak dicari. Lantaran lulusan sekolah vokasi ini dinilai punya keterampilan dan keahlian siap pakai di dunia kerja. Pendidikan vokasi juga sudah terintegrasi sehingga siswa SMK bisa melanjutkan ke jenjang politeknik di Universitas.

Peran Pemerintah Dalam Pendidikan Vokasi

Model pendidikan vokasi Jerman telah terbukti mendukung kemajuan industri dan ketahanan ekonomi Jerman, sehingga banyak negara di dunia meniru sistem pendidikan vokasi ini. Keunggulan pendidikan vokasi Jerman karena didukung oleh Duales System (kombinasi praktik di industri dan di kelas serta teori) yang berbasiskan pada kolaborasi yang sangat erat antara institusi pendidikan, perusahaan/industri, dan pemerintah.

Di Jerman sejak awal pendidikan memang sudah diarahkan apakah siswa akan terus ke universitas atau kemudian mengambil jalur vokasi. Mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan selama 9 tahun dan ingin langsung bekerja, diberi kesempatan bekerja magang. Menerima gaji dan dua hari dalam satu minggu bersekolah keterampilan (sekolah vokasi).

Oleh karena itu, Pemerintah akan bekerja sama dengan Jerman dan negara lain serta terus berusaha merevitalisasi Pendidikan Vokasional pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik dan Akademi serta revitalisasi pendidikan tenaga kerja non-profesional pada Balai Latihan Kerja (BLK). Beberapa langkah revitalisasi antara lain:

  • Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK tersebut, di antaranya:, membuat peta jalan pengembangan SMK, penyusunan proyeksi jenis kompetensi dan lokasi industri, penyempurnaan kurikulum, peningkatan pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan akses akreditasi SMK dan kemudahan layanan pendidikan SMK serta SMK unggulan berbasis potensi daerah.
  • Revitalisasi Politeknik dan Akademi mengagendakan upaya peningkatan daya tampung, kualitas sarana dan prasarana, kerja sama industri, penajaman kurikulum, sertifikasi dan akreditasi.
  • Revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dengan melakukan, kerja sama dengan pemda, kementerian atau lembaga, dan dunia usaha. Pengembangan bengkel kerja dan infrastruktur, kemudahan akses magang, kemudahan praktik kerja balai latihan kerja (BLK),  sertifikasi magang, dan sebagainya.
  • Revitalisasi hubungan kerja sama antara Kemdikbud, Dikti, KADIN dan dunia usaha/ industri dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan program pendidikan di SMK.

Selain itu, perlu dikeluarkan regulasi kepada dunia usaha/ industri agar memberi kesempatan yang lebih luas kepada siswa SMK dan politeknik melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Akan didorong pula pembuatan aturan PNBP bagi SMK dan Politeknik yang sudah bagus agar bisa semakin berkembang.

Dalam jangka panjang, pemerintah bermaksud meningkatkan kualitas dan akses pendidikan kejuruan dan vokasi. Program jangka panjang tersebut diantaranya:

  • memperbanyak SMK, menjadikan SMK rujukan sebagai tempat praktik kerja bersama, mengembangkan pabrik kerja (teaching factory) dan technopark;
  • memenuhi secara bertahap kebutuhan sarana-prasarana (praktikum) di SMK yang sesuai standar;
  • mengusulkan peningkatan produksi guru produktif melalui LPTK sesuai kebutuhan SMK;
  • menambah jumlah Politeknik dan Kementerian/Lembaga teknis agar memberikan bantuan peralatan untuk ditempatkan di SMK atau menyediakan sarana yang dimiliki agar dapat digunakan untuk praktikum SMK.

 

Pendidikan Vokasi Solusi Tantangan Dunia Kerja

Recommended For You

About the Author: Lentera Bisnis

Wiraswata bebas yang nggak mau terikat ikut berbagi informasi pengetahuan bisnis berdasarkan pengalaman dan dari sumber terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *