Renyahnya Bisnis Keripik Ceu Teteh Bandung

Bandung, selain dikenal sebagai kota mode, kini juga dikenal dengan ragam cemilan keripik aneka jenis dan rasa. Keripik dengan beragam tingkat kepedasannya, tak lagi menjadi monopoli satu merek saja. Banyak merek bermunculan dan berlomba untuk merasakan renyahnya bisnis penganan ringan. Fenomena itu yang mendorong Ria Inggriani dan sang Ibu Diah Rodiah menekuni bisnis keripik singkong.

 “Supaya beda, kami buat keripik singkong jumbo,”ujar perempuan yang akrab disapa Inggri.

Tampilan keripik memang berbeda dengan keripik singkong pada umumnya, menjadi daya tarik pembeli untuk mencoba. Keripiknya berlapis-lapis, tapi tetep renyah. Mirip keripik gimbal.

Memulai Bisnis Keripik

Jatuh bangun menjalankan bisnis makanan ringan, dialami perempuan tamatan SMA Al Hadi, Bandung. Sukses bisnis keripik pedas di Bandung, membuat dia tertarik meramaikan pasar cemilan. Agar bisa diterima dicoba menawarkan keripik singkong jumbo. Beberapa kali uji coba dilakukan hingga akhirnya Inggri dan sang ibu menemukan varian keripik singkong yang belum pernah ada di pasaran.

“Kami buat keripik jumbo dengan ciri khas irisan tipis berukuran besar, digoreng bertumpuk tetapi tetap renyah 99 persen,”ujarnya berpromosi.

Awal tahun 2012, bisnis keluarga itu mulai digelar di pinggir jalan. “Kita bener-bener ngelapak di sekitar Gasibu. Sehari paling banter belanja singkong mentah 10 kilogram saja,”terang anak ke-3 dari empat bersaudara ini. Penghasilan yang diperoleh hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

“Muterin duitnya buat makan sama buat belanja singkong, sehingga susah berkembang,”ujar Inggri.

Inggri menceritakan bisnis camilan yang digelutinya bermula dari jalanan, dan kini tak perlu lagi memajang jualan di jalan, hanya tinggal menunggu sejumlah pesanan, yang mengalir tiada henti.

Masa-masa sulit sempat dialami, ketika dalam satu hari, sebungkus singkong tak laku dijual hingga terpaksa dibagikan gratis sebagai sampel kepada teman, tetangga dan kerabat sebagai promosi. Lambat laun, singkong jumbo ‘Ceu Teteh’ mulai dikenal, meski masih di seputaran Bandung. Untuk mengembangkan sayap bisnis ke wilayah lain, suntikan modal menjadi kendala.

“Waktu itu sehari saya sudah bisa belanja singkong setengah kuintal. Tetapi nggak bisa memenuhi permintaan maupun pesanan, karena modalnya tipis”.

Lewat seorang teman, Inggri pun dianjurkan meminjam modal ke bank. Namun persyaratannya sulit dan juga prosesnya lama. Hingga suatu hari, temannya sesama pengusaha kecil menyarankan untuk mengajukan sebagai mitra binaan Pertamina. Permohonan sebagai mitra disetujui,dan mendapat suntikan modal sebesar Rp 30 juta.

Mendapatkan modal yang begitu besar, bukan berarti dengan mudahnya Inggri membelanjakan uang tersebut untuk kebutuhan lain. Ia sempat berpikir untuk memutar pinjaman tersebut untuk membuat usaha lain, tapi niat itu urung diwujudkan.

Sejak saat itu, Inggri pun mulai fokus pada bisnis keripik singkong yang dibuat dalam 4 varian rasa, seperti pedas, gurih, manis, dll. Untuk singkong pedas, Inggri juga mengemas dalam berbagai level kepedasan. “Ya…dibilang ikut-ikutan yang lain tidak masalah. Karena memang cemilan pedas dengan berbagai level sedang digandrungi anak muda,”papar pengusaha muda yang kini juga mulai membuka penjualan dengan sistem reseller di berbagai kota.

Dalam waktu tiga bulan, bisnisnya mulai berkembang. Setiap hari, minimal harus disiapkan stock keripik singkong matang 2 kuintal. Penjulan sudah merambah ke berbagai kota mulai dari Bandung, Jakarta, Semarang, Makassar dan wilayah lainnya. Keikutsertaan dalam pameran mitra binaan, juga menjadi peluang Inggri melebarkan sayap bisnisnya ke berbagai kota.

Kini Inggri mulai merasakan renyahnya bisnis cemilan. Ia berniat mengembangkan usahanya, sehingga nggak bisa main-main dalam berbisnis.

Keripik Jumbo Ceu Teteh Diah Rodiah 

  • Jl. A.H Nasution (Belakang Terminal Cicaheum) Bandung
  • Tlp: (022) 91983139 HP: 082120231788
  • Email: grie_wonder@yahoo.com
 
 
Renyahnya Bisnis Keripik – Lentera Bisnis

Recommended For You

About the Author: Lentera Bisnis

Wiraswata bebas yang nggak mau terikat ikut berbagi informasi pengetahuan bisnis berdasarkan pengalaman dan dari sumber terpercaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *